kadangkala, permata merasa kesepian juga. Dulu, ia punya banyak kawan. Semasa sekolah di SMSR, ia pun termasuk wanita yg pandai bergaul. Setelah menikah dan kawan punya dua anak balita, sebetulnya ia masih sering berhubungan dgn kawan-kawannya. Ia pun punya banyak kenalan baru,
ketika anaknya masuk TK. Tapi setahun terakhir ini, semuanya berubah. Ia dan suaminya ikut
kelompok pengajian. Sampai akhirnya, ia merasa yakin jilbab panjangnya tak cukup lagi. Ia mulai
mengenakan cadar hitam, sampai kini tinggal sepasang mata indahnya saja yg tampak.Sejak itulah
satu persatu kawannya meninggalkannya. Sebetulnya, Permata merasa ia yg bersalah. Ialah yg
meninggalkan mereka dgn tak pernah menghubunginya lagi. Dia sendiri yg mengasingkan diri !

Kesepian itu kadang mendatanginya, terutama ketika suaminya meninggalkannya mengikuti jadwal
kajian lelaki. Apalagi, seringkali suaminya mengajak kedua anaknya turut serta. Seperti kali ini, Permata
sendirian di rumahnya yg tertutup rapat. Di samping kiri dan belakang rumahnya cuma semak
belukar. Di samping kanan ada TK Pertiwi yg sepi di siang hari begini.